Selasa, 04 Oktober 2016



BAB 2
SIFAT – SIFAT WAJIB ALLAH SWT

A. Pengertian Sifat Wajib Allah SWT
Sifat wajib Allah artinya sifat-sifat kesempurnaan yang harus ada pada Allah. Sifat-sifat tersebut tidak dimiliki oleh siapa pun. Artinya, hanya Allah yang memilikinya. Mengapa sifat tersebut hanya dimiliki oleh Allah? Karena Allah merupakan zat yang Maha Pencipta. Jadi, tidak mungkin sifat Allah sama dengan ciptaan-Nya.
Sifat-sifat wajib bagi Allah ada dua puluh. Namun, yang akan kita pelajari hanya lima sifat saja. Kelima sifat tersebut, yaitu:
1. wujud,
2. qidam,
3. baqa’,
4. mukhalafatu lilh. awadis.i, dan
5. qiyamuhū binafsihi.
B. Arti Lima Sifat Wajib Allah
Kamu pasti sudah hafal kelima sifat wajib Allah. Apakah kamu mengetahui artinya? Berikut ini pengertian dari kelima sifat tersebut.

1. Wujud
Wujud artinya ada. Adanya Allah karena Zat-Nya sendiri. Jadi, Allah ada bukan karena diciptakan. Keberadaan Allah dapat dibuktikan dengan ciptaanya, yaitu alam semesta.
 Hasil gambar untuk gambar pemandangan gunung
                              Adanya alam karena ada Allah

Alam semesta tersebut tidak mungkin ada jika tidak ada yang menciptakan. Hal itu dikarenakan segala sesuatu ada karena diciptakan. Misalnya, saat ini kamu sedang mengenakan pakaian. Apakah mungkin pakaian yang kamu kenakan ada dengan sendirinya?
Tentu tidak mungkin kan!
Pakaian ada karena ada yang menciptakan, yaitu penjahit. Begitu pula dengan alam semesta. Alam semesta tidak mungkin ada jika tidak ada yang menciptakan.
Alam semesta ada karena diciptakan Allah. Oleh karena itu, Allah itu sudah pasti ada.

2. Qidam
Qidam artinya terdahulu. Maksudnya, Allah paling dahulu dari apa pun juga. Hal ini dikarenakan Allah sebagai sang pencipta. Oleh karena itu, Allah sudah pasti lebih dahulu dari ciptaan-Nya.
Misalnya, apakah pakaian lebih dulu ada dari penjahit? Tentu tidak kan, karena pakaian tidak akan ada dengan sendirinya. Jadi, penjahit pasti lebih dulu ada dari pakaian. Begitupun dengan Allah.

3. Baqa’
Baqa’ artinya kekal. Allah itu tidak akan mati selamanya. Allah pun tidak aka rusak. Jadi, Allah akan abadi selamanya. Hal itu berbeda dengan ciptaan-Nya. Coba kamu pikirkan, apakah kamu akan hidup selamanya?
Semua makhluk hidup akan mengalami mati. Gunung-gunung yang kokoh akan hancur. Pokoknya, semua alam semesta ini pasti akan mengalami kehancuran.
Allah tidak akan hancur seperti ciptaan-Nya

4. Mukhalafatu lilhawaditsi
Mukhalafatu lilh. awadis.i artinya berbeda dengan makhluk-Nya. Maksudnya, Allah tidak akan sama dengan ciptaanya. Semua ciptaan Allah pasti akan hancur. Sedangkan Allah akan tetap abadi.
Misalnya, pakaian yang kamu pakai tidak akan sama dengan penjahit. Pakaian tidak perlu makan, sedangkan penjahit perlu makan. Pakaian tidak dapat bergerak, sedangkan penjahit dapat bergerak. Begitupun dengan penjahit. Penjahit tidak akan sama dengan Allah yang menciptakan-Nya.
Manusia perlu minum, sedangkan Allah tidak

5. Qiyamuhū binafsihi
Qiyamuhū binafsihi artinya berdiri sendiri. Allah tidak membutuhkan bantuan dari siapa pun. Allah tidak bergantung kepada yang lain. Hal itu dikarenakan Allah Maha berkehendak. Berbeda dengan manusia. Manusia perlu bantuan orang lain untuk hidup. Manusia perlu tanaman dan hewan sebagai sumber makanan. Manusia perlu gas oksigen untuk bernapas.
Hasil gambar untuk gambar guru lagi mengajar
                     Kita membutuhkan guru untuk belajar

 Sumber : 
Djaliel, Maman dan Zul Afdi A. Umar. 2007. Pendidikan Agama Islam SD untuk Kelas III. Bandung: Armico.
Syurfah, Ariany. 2009. Superstories for Little Muslim.
Bandung: Sygma Publishing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar